TNI

Giat Road To The 10 Th World Water Forum 2024 Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI dilangsungkan di Posko Sektor 6/ Satgas Citarum Harum

KAB.BANDUNG, Infojawara.net — Bertempat di Posko Sektor 6/ Satgas Citarum Harum Oxbow, hari ini Selasa (30 April 2024) telah digelar acara road to the 10 th water forum 2024 Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI di Posko Satgas Citarum Harum Sektor 6 Oxbow Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

 

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka silaturahmi dan ajang diskusi antara pemangku kebijakan dalam menjaga dan memelihara DAS Citarum kolaborasi pemerintah pusat, daerah dan seluruh Stack Holder  dalam perbaikan dan pemulihan Citarum.

Dalam sambutannya Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ibu Dr.Ir Nani Hendiarti, M.Sc .,mengatakan  bahwa air merupakan sumber kehidupan bagi manusia.

“Salah satunya adalah sungai yang terpanjang di Indonesia yaitu sungai Citarum yang selama ini airnya di gunakan oleh masyarakat yang ada di wilayah Kertasari Kabupaten Bandung hingga melintasi kota dan kabupaten hingga ke Muaragembong Kabupaten Bekasi.

 

“Sungai Citarum pernah di nobatkan sebagai sungai  terkotor di dunia karena kotor penuh dengan sampah sehingga menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah. Melalui Program Citarum Harum saat ini kita sedang menunjukkan kepada dunia bahwa kita serius menangani masalah sampah di Citarum”.

Seperti saya lihat, Citarum sekarang sudah bersih berkat kerja keras Satgas Citarum, sesuai Perpres Citarum yang pentahelik bersama mitra strategis. itu harus terus di jaga. Kondisi Citarum yang sudah baik ini akan kita bawa dan sampaikan kepada dunia nanti di World Water Forum 2024 di Bali, jelasnya.

 

Kepala Dinas Sumber Daya Air Prop Jabar Dikky Ahmad Sidiq mewakili PJ Gubernur Jabar dalam sambutannya mengatakan ” semoga pertemuan ini menjadi  ajang silaturahmi dalam melestarikan dan menjaga Citarum.Ajang diskusi dari berbagai pemangku kepentingan dalam pembenahan di Citarum.

Telah terjadi perubahan dan perbaikan serta pemulihan DAS Citarum, masalah di Citarum merupakan tanggung jawab semua pihak dan tanggung jawab bersama.Untuk itu di butuhkan  kolaborasi pemerintah pusat, daerah dan seluruh Stack Holder.Kegiatan ini menjadi momen penting memupuk kesadaran untuk menjaga Citarum dan memantapkan kita bersama dalam  menjaga lingkungan.

 

Dansektor 6 Kol.Inf Yanto Kusno Hendarto SH., mengatakan ” tentang Citarum ini akan di bawa ke Bali karena ini merupakan salah satu keberhasilan pemerintah dalam menangani masalah di Citarum. Berbicara tentang Citarum tak akan bisa lepas dari Satgas yang selama ini telah bekerja keras dilapangan.

” Seperti yang tadi saya sampaikan pada saat talk show bersama para panelis saya memberikan materi strategi keberlanjutan, saya memberikan gambaran Satgas ini harus dilanjutkan kenapa? … karena hal yang fundamental prilaku masyarakat nya belum berubah ” kata Dansektor 6.

“Saya tadi menyampaikan tentang sampah,ada yang menyampaikan limbah domestik serta kotoran hewan dan manusia.ini lah problem di Citarum walaupun saat ini indeks kualitas air itu sudah ada peningkatan,yan tahun lalu 51 sekarang sudah 58 dan targetnya di tahun 2025 adalah 60.Kalau 60 itu berarti sasaran tercapai.Makanya tadi saya sampaikan 60 itu masih ada Satgas di situ,kalo Satgasnya di Cabut bagaimana?..Untuk itulah tadi saya sudah sampaikan gambaran di dalam forum” tutur Kol Inf Yanto Kusno Hendarto SH.

Dansektor 6 menegaskan ” bahwa dirinya bukan berarti mempromosikan Kodam III Siliwangi untuk keberlanjutan tapi,  menyampaikan fakta reel yang ada di Citarum terkait penanganan sampah maupun limbah domestik. Seperti tadi yang di sampaikan dalam sambutannya Kemenko Marves bahwa kita itu harus bisa mentransfer pengetahuan. Sementara transfer pengetahuan itu perlu proses.

“Makanya adanya aturan terkait nara damping, nara damping itu posisi nya sudah jelas tapi pelaksanaannya sangat minim sekali.Kalo kita mau mentransfer pengetahuan di Citarum kita akan menyampaikan kepada nara damping karena nara damping itu yang dampingi kita tentang berbagai macam aturan dan ketentuannya dan peran pentahelik itu harus jalan” jelas Dansektor.

“Lima kekuatan pentahelik  , yang pertama pemerintahan( Goverment), pelaku usaha kemudian peran dari Lembaga Swadaya Masyarakat terkait lingkungan  ( LSM), Akademisi dan Media yang harus menyatu untuk berkolaborasi menangano masalah yangvada di Citarum ” pungkasnya.

Acara di meriahkan oleh pentas seni Saung Angklung  Ujo, di isi Talk Show, (rencana strategis keberlanjutan satgas Citarum Harum) dan tabur benih ikan nila di Oxsbow. Dalam kesempatan itu Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ibu Dr.Ir Nani Hendiarti, M.Sc., melihat langsung berbagai inovasi Sektor 6 seperti Batako yang di buat dari sisa pembakaran sampah( residu) dan kursi serta meja dari sampah plastik yang semuanya dari sampah tapi bisa di manfaatkan dan bisa memiliki nilai ekonomis jika dikelola dengan tepat.

Kegiatan tersebut di hadiri Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ibu Dr.Ir Nani Hendiarti, M.Sc, Asisten Deputi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam (SDA) Kemenkomarves Bpk.M.Saleh Nugrahadi, Ssi.MSc.PHD., Direktur Sanitasi Kementerian PUPR Ir.Tanozisochi Lase, M.Sc., Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat Dikky Ahmad Sidiq, Kadis LH Provinsi Jawa Barat Ibu Prima ,Akademisi, para Dansektor Satgas Citarum Harum Dansektor 1 sampai 23/ Pembibitan,Dansat Brimob Polda Jabar, Kapolsek Baleendah Kompol Tedi Rukmana , Kapolsek Bojongsoang Tugiman,  Danramil 2408/ Ciparay, siswa siswi SMAN 1 Bojongsoang, Warga Masyarakat serta Anggota Satgas Citarum Sektor 6.***

#Sektor 6 CH./ red

Tinggalkan Balasan